Jumat, 08 Maret 2013


TUGAS SEMANTIK
PERUBAHAN MAKNA
1.      Latar Belakang
Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan suatu lambang bunyi yang arbitrer. Maksudnya, tidak ada hubungan wajib antara lambang sebagai menandai hal yang menandai yang berwujud kata atau leksem dengan benda atau konsep yang ditandai , yaitu referen dari kata atau leksem tersebut. Kearbitreran lambang bahasa dalam sejarah linguistik agak melantarkan penelitian mengenai makna bila dibandingkan dengan penelitian dibidang morfologi dan sintaksis.maka sebagai studi semantik, sangat tidak jelas strukrurnya. Berbeda dengan morfologi dan sintaksis yang srukturnya jelas sehingga mudah dianalisis.
Semantik adalah istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya atau dengan kata lain  bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa.adapun dalam bidang semantik ini membahas tentang perubahan makna.
Dalam pembicaraan terdahulu sudah disebutkan bahwa makna sebuah kata secara sinkronis tidak akan berubah. Pernyataan ini menyiratkan juga pengertian bahwa kalau secara sinkronis makna sebuah kata tidak akan berubah, maka secara diakronis ada kemungkinan bisa berubah. Di dalam pembahasan ini akan membahas sebab-sebab terjadinya  perubahan makna yaitu perubahan makna yang disebabkan oleh perkembanagan sosial budaya, pengembangan istilah dan jenis perubahan secara menyempit.
1.1  Sebab Terjadinya Perubahan Makna

a.       Faktor Perkembangan Sosial dan Budaya

Perkembangan dalam bidang sosial masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan makna. Misalnya kata saudara dalam bahasa sansekerta bermakna ‘ separut’ atau ‘ satu kandungan’. Kini kata saudara , walau masih juga digunakan dalam arti’ orang yang lahir dari kandungan yang sama’ seperti dalam kalimat saya mempunyai seorang saudara di sana, tetapi digunakan juga untuk menyebut atau menyapa siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang sama. Misalnya dalam kalimat surat saudara sudah sya terima atau kalimat, Di mana saudara dilahirkan?
Selain kata saudara hampir semua kataatau istilah kekerabatan seperti bapak, ibu,kakak, adik, dan nenek telah pula digunakan sebagai kata sapaan untuk menyebut atau menyapa orang yang menurut usianya pantas disebut . cimtoh lain dari kata yang maknanya telah berubah sebagai akibat perubahan kemasyarakatan adalah kata sarjana. Dulu, menurut bahasa jawa kuno , kata sarjana ini berarti orang yang pandai atau cendikiawan. Sekarang kata sarjana berarti orang yang sudah lulus dari perguruan tinggi.

b.      Faktor Pengembangan Istilah
Salah satu upaya dalampengembangan atau pembentukan istilah baru adalah dengan memanfaatkan kosakata bahasa indonesia yang ada dengan memberi makna baru. Misalnya,katapapan yang semula bermakna ‘ lempengan kayu’ yang kini diangkat menjadi istilah untuk makna ‘ perumaham ‘ dan kata teras yang semula bermakna ‘inti kayu’ atau ‘saripati kayu’ kini diangkat menjadi unsur pembentuk istilah makna ‘ utama ‘ atau ‘pimpinan’. Misalnya, pejabat teras berarti pejabat utama atau pejabat yang merupakan pimpinan.
  1.1.2 Jenis Perubahan Makna
            a. Menyempit
perubahan menyempi adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja.Misalnya, pada kata ahli pada mulanya berarti’ orang yang termasuk dalam satu golongan atau keluarga’ seperti dalamdalam frase ahli waris yang berarti’ orang yang termasuk dalam satu kehidupan keluarga’. Kini kata ahli sudah menyempit maknanya karena hanya berarti ‘ prang yang pandai dalam satu cabang ilmu atau kepandaian’ seperti tampak dalam frase ahli sejarah, ahli purbakala, ahli bedah.
1.2  Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat kita simpulkam bahwa, perubahan makna disebakan adanya faktor perkembangan sosial, faktor perkembangan istilah dan adapun jenis perubahan yaitu perubahan menyempit.


                       
                       


Jumat, 01 Maret 2013

PERUBAHAN MAKNA




Dalam pembicaraan terdahulu sudah disebutkan bahwa makna sebuah kata secara sinkronis tidak akan berubah. Pernyataan ini menyiratkan juga bahwa kalau secara sinkronis makna sebuah kata tidak akan berubah, maka sekacara diakronis ada kemungkunan bisa berubah. Pernyataan bahwa makna sebuah kata secara sinkronis dapat berubah menyiratkan pula pengertian bahwa tidak setiap kata maknanya harus berubah secara diakronis. Banyak kata yang maknanya sejak dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Persoalanya sekarang adalah  mengapa makna kata itu dapat berubah dan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan itu.

A.    Sebab-sebab Perubahan 

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata.

1.      Perkembangan Dalam Ilmu dan Teknologi
 
Pekembngan dalam ilmu dan kemajuan dalam bidang ilmu teknologi dapat menyebabkan terjadinya perubahan makna sebuah kata. Sebuah kata yang tadinya mengandung konsep makna mengenai suatu yang sederhana, tetap digunakan walaupun konsep maknayang dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan baru atau teori baru dalam satu bidang ilmu atau sebagai akibat dalam perkembangan teknologi. Perubahan makna kata ‘tulisan’ sampai pada makna’karya imaginative adalah contoh perkembangan bidang keilmuan. Contoh lain pada kereta api, walaupun kini sebagai akibat perkembangan teknologi, sudah tidak digunakan lagi lokomotif bertenaga uap, tetapi perusahaan kereta api itu masih menggunakan nama Perusahaan Jawatan Kereta Api(PJKA).

2.      Perkembangan Sosial dan Budaya
 
Perkembangan dalam bidang sosial kemasyarakatan dapat menyebabkan terjadinya perubahan makna. Contoh kata yang maknanya telah berubah sebagai akibat perubahan sosial kemasnyarakatan adalah kata sarjana. 

3.      Pebedaan Bidang Pemakaian
 
Bagian yang lalu sudah dibicarakan bahwa setiap bidang kehidupan atau kegiatan memilikikosakata tersendiri yang hanya dikenal dan digunakan dengan makna tertentu dalam bidang tersebut. Umpamanya dalam bidang pertanian ada kata-kata benih, menuai, panen, menggarap, membajak, menabur, menanam, pupuk dan hama.

4.      Adanya Asosiasi
Agak berbeda dengan perubahan makna yang terjadi sebagai akibat penggunaan dalam bidang yang lain, di sini makna baru yang muncul adalahberkaitan dengan hal atau peristiwa lain yang berkenaan dengan kata tersebut, umpamanya kata amplop.

5.      Pertukaran Tanggapan Indra.
Di dalam penggunaan bahasa banyak terjadi kasus pertukaran tanggapan antara indra yang satu dengan yang lain.rasa pedas misalnya yang seharusnya ditangkap oleh indra perasapada lidah, tertukar menjadi ditangkap oleh alat indera pendengaran seperti tampak pada ujaran kata-katanya cukup pedas.

6.      Adanya Penyingkatan
Dalam bahasa Indonesia ada sejumlah kata atau ungkapanyang karena sering digunakan, maka kemudian tanpa diucapkan ataudituliskan secara keseluruhan orang sudah mengerti maksutnya.misalnya, kalau dikatakana Ayahnya meninggal tentu maksutnya adalah meninggal dunia.

7.      Perbedaan Tanggapan
Setiap unsure leksikal atau kata sebenarnya secara sinkronis telah mempunyai makna leksikal yang tetap. Namun karena pandangan hidup dan ukuran dalam norma kehidupan di  dalam masyarakat, maka banyak kata yang menjadi memiliki nilai rasa yang “rendah”, kurang menyenangkan.kata-kata yang nilainya merosot menjadi rendah ini lazim disebut peyoratif sedangkan nilainya naik mnjadi tinggi disebut amelioratif. Contoh : kata bini ini
Dianggap peyoratif, sedangkan kata istri dianggap amelioratif. 

8.      Proses Gramatikal
Proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi(penggabungan kata) akan menyebabkan pula terjadinya perubahanmakna.

9.      Pengembangan Istilah
Salah satu upaya dalam mengembangkan atau pembentukan istilah baru adalah dengan memanfaatkan kosakata bahasa Indonesia yang ada dengan member makna baru. Misalnya kata papan yang semulanya bermakna ‘lempengan kayu’, kini diangkat menjadi istilah untuk makna’perumahan’.

B.     Jenis Perubahan

ada perubahan yang sifatnya meluas, ada perubahan yang sifatnya menyempit ataupun mengkhusus,ada perubahan yang sifatnya halus,ada perubahan yang sifatnya mengasar, dan ada pula yang sifatnya total.


1.      Meluas 


Yang dimaksud  dengan perubahan makna meluas adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata atau leksem yang pada mulanya hanya memiliki  sebuah makna, tetapi kemudian karena berbagai faktor  menjadi memiliki makna-makna lain. Umpamanya kata saudara pada mulanya hanya bermakna ‘seperut’ atau ‘sekandung’. Kemudian maknanya berkembang mnjadi’siapa saja yang sepertalian darah’.


2.      Menyempit 

Yang dimaksud dengan perubahan menyempit adalah gejala yang terjadi pada sebuah kata yang pada mulanya mempunyai makna yang cukup luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna saja. Misalnya kata sarjana yang pada mulanya berarti ‘orang pandai’ atau ‘cendikiawan’, kemudian hanya berarti orang yang lulus dari